4.2.11

Wanita Dalam Sejarah Hidup Nabi Musa

dakwatuna.com – Kita kembali ke ribuan tahun ke belakang, membuka lembaran sejarah mereka yang sepanjang zaman jadi teladan. Kita ingin belajar dari sejarah, bukan hanya belajar sejarah. Kita ingin mengambil fakta dari sejarah bukan hanya mengumpulkan data. Kita tak ingin salah melangkah ke depan, dan itulah salah satu fungsi sejarah, belajar dari kekhilafan lalu agar tak salah melangkah di masa depan, atau belajar dari kegemilangannya agar lulus sebagai pemenang. Tidak syak lagi, kalau wanita, selalu dan selamanya memiliki peran penting dalam peradaban setiap bangsa atau ummat. Tidak berlebihan kiranya jika ada sebagian orang yang mengatakan bahwa wanita adalah “Tiang Negara”, tidak berlebihan pula jika sebagian yang lain mengatakan wanita sebagai “Madrasah pertama bagi anak-anaknya”, dan seterusnya-dan seterusnya berbagai ungkapan dilontarkan tentang wanita.
Sejarah tak luput mencatat, bagaimana Musa dan para wanita yang berjasa dalam hidupnya. Musa AS dilahirkan saat kondisi sedang pelik. Rasa takut firaun akan tahtanya membuatnya bertindak tiran dan sewenang-wenang di muka bumi. Setiap bayi laki-laki yang lahir ke dunia patut di sembelih, adapun bayi perempuan dibiarkannya hidup.
Sosok pertama seorang wanita dalam hidup Musa adalah Ibu nya. Lihatlah bagaimana keadaannya tatkala Musa lahir ke dunia? Sang Ibu bimbang hatinya, apa yang harus dilakukan, sedangkan firaun dan bala tentaranya pasti akan segera menjamah dan merampas setiap anak lelaki dari tangan ibu-ibu mereka.
Saat sang ibu mendekap erat Musa kecil dalam pangkuannya, dan bimbang semakin menjadi-jadi, maka Allah sudah merencanakan sesuatu untuk Musa. Tiba-tiba, sang ibu jadi bulat tekadnya untuk menghanyutkan sang buah hati ke sungai dengan memasukannya ke dalam wadah, kemudian menitipkannya kepada laju arus sungai.
Sesaat setelah Musa di biarkan mengambang bersama arus sungai, sang ibu hatinya menjadi kosong, penuh rasa penyesalan. Kenapa dia percaya kepada suara hati nya yang muncul begitu saja itu? Bukankah membiarkannya mengambang di sungai jauh lebih bahaya ketimbang membiarkannya didekap? Boleh jadi ia tenggelam atau dimangsa buaya sungai yang buas! Hampir saja ibu Musa tak dapat menahan dirinya, hampir saja dia berteriak dan ingin mengatakan segala apa yang ada di hatinya yang boleh jadi semua rahasianya ‘kan terbongkar seketika, namun Allah meneguhkan hatinya, agar ia menjadi seorang mu’minah (yang percaya terhadap janji Allah).
“Ikutilah jejaknya!”(QS. Al-Qoshos:11) suruh Ibu Musa terhadap anak perempuannya (Saudari Musa). Ini dia, saudara perempuan Musa, wanita kedua dalam kisah hidup Musa. Dengan amanah, dia mengikuti jejak musa sampai penyusuran jejaknya itu akhirnya mengantarkan ia ke istana firaun, dan ia dapati saudara laki-lakinya tengah berada di pangkuan istri sang penguasa tiran, Firaun. Bagaimana bisa? Jawabannya hanya satu, sungai telah memainkan perannya dengan baik, sungai tidak khianat dengan suruhan Allah yang Maha berkuasa. Jika mau, boleh saja sungai menelan bayi mungil itu, namun ternyata Allah telah menyuruhnya dengan tugas khusus, yaitu mengantar bayi kecil ke sisi wanita mu’minah lainnya (Istri Firaun).
Istri Firaun, wanita ketiga dalam hidup Musa, telah memainkan perannya, Allah menakdirnya ‘tuk menjadi penyelamat Musa kecil ketika kilatan pedang hampir saja memutus lehernya. Istri firaun berkata “Jadikanlah ia sebagai buah hatiku dan dirimu! Jangan lah engkau bunuh, mudah-mudahan anak ini kelak bisa bermanfaat bagi kita, kita jadikan saja sebagai anak…”. (QS. Al-Qoshos: 9)
“Mereka membuat makar, Allah pun membuat makar, dan Allahlah yang paling baik makarnya.” (Ali-Imron: 54). Firaun ingin agar kekuasaannya langgeng, dengan membunuh setiap bayi laki-laki dari masyarakat Bani Israil, sehingga populasi lelaki mereka berkurang dan dengan demikian kekuasaan akan tetap berada ditangannya. Firaun punya keinginan, tapi Allah punya kehendak lain. Apa yang ditakutinya berupa keruntuhan kekuasaan justru tak lama lagi akan terwujud, bayi kecil yang kini berada di bawah asuhan istrinya inilah yang kelak akan menjadi musuhnya.
Mulailah istri firaun mencarikan seseorang yang dapat menyusuinya. Tiap kali didatangkan seorang yang hendak menyusuinya, tiap itu pula Musa kecil dengan isyarat keengganannya menolak sang penyusu, sehingga kemudian saudari perempuan Musa yang menyaksikan peristiwa di istana megah firaun itu berkata “Mau kah ku tunjukkan kalian kepada seseorang yang dapat menyusuinya?”.(Al-Qoshos: 12)
Demikianlah akhirnya Allah mengembalikan musa ke haribaan ibunya, sehingga hati sang ibu kembali menjadi tenang. Hari-hari berlalu, Musa tumbuh di istana musuhnya sendiri, firaun, namun sang durhaka dan durjana firaun tidak menyadarinya kalau bahaya yang ditakutinya sebenarnya setiap hari selalu mengancam.
Kini Musa telah dewasa, Allah telah memberikan kepadanya pengetahuan dan hikmah. Allah pun telah punya rencana lain untuk Musa, hidupnya yang berkelimpahan di istana dan kenyamanan di dalamnya, sesaat dan sesaat lagi akan berubah total.
Pada suatu saat dalam sejarah hidupnya, Musa memasuki sebuah kota yang sedang lengang, tak nampak aktivitas penduduknya, kemudian ia mendapati di kota tersebut, dua orang tengah berselisih, yang satu dari kaumnya (Bani Israil) yang lainnya adalah anak buah firaun. Maka orang yang dari kaumnya itu meminta bantuan kepada Musa, seketika Musa memukul anak buah firaun hingga ia tergeletak tak berdaya bahkan berhenti detak jantungnya. Musa kaget bukan buatan atas apa yang telah dilakukannya, padahal tak ada maksud sedikit pun untuk membunuh orang tersebut.
“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah diriku…”(Al-Qoshos:16) kata Musa bermunajat memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, Musa dihadapkan kembali pada persoalan yang sama, orang dari kaumnya yang kemarin berselisih meminta pertolongan kembali kepada musa, mengesalkan memang, karena selalu saja orang dari Bani Israel itu berbuat ulah sebagaimana cucu-cucunya saat ini. Musa berkata kepada orang dari kaumnya itu “Engkau sungguh orang yang nyata-nyata sesat”.(Al-Qoshos: 18)
Maka ketika Musa hendak memukul orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia (musuhnya) berkata “Apakah engkau bermaksud membunuhku sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di Negeri ini (Mesir), dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian”.(Al-Qoshos: 19) Musa menjadi terdiam ketika mendengar kata-katanya, marahnya terhadap pemuda yang hendak ia pukul ditahannya, hingga berlalu lah pemuda tersebut dari hadapannya.
Rupanya berita pembunuhan itu sudah menyebar ke seantero Mesir, Nama Musa dibicarakan dari mulut ke mulut, dan bahkan ternyata namanya sudah terdengar gaungnya di istana kerajaan firaun, karena beberapa saat setelah musa hendak memukul orang tadi, datanglah seorang laki-laki bergegas dari ujung kota seraya berkata “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar Negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu, maka keluarlah dari kota ini, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu”.(QS. Al-Qoshos: 20)
Keluarlah akhirnya musa dari kota tersebut (kota Memphis), tanpa bekal, dan tanpa seseorang yang menunjuki jalan, karena tuntutan tiba-tiba yang membuatnya tidak sempat mempersiapkan apapun. Langkah kakinya menyisir gurun, menapak jejak, akhirnya mengantarkan Musa ke sebuah negeri di antara negeri Syam (Irak, Iran,…) dan Hijaz, yaitu kota Madyan. Kita tidak tahu, seberapa lama musa berjalan, kita pun tidak tahu seberapa banyak bahaya yang mengancamnya selama perjalanan, Al-Quran menjelaskan cerita secara singkat, karena tujuan dari Kisah-kisah Al-Quran itu adalah Mengambil Ibrah atau pelajaran dan nasihat di balik kisah Nabi Musa ini, bukan sekadar hafalan data-data sejarah.
Mulailah satu fase kehidupan baru Bagi Musa, kehidupan yang berbeda 180 derajat dari kehidupan sebelumnya yang penuh dengan kemegahan Istana ayah angkatnya, Firaun. Sekarang, Musa ada di negeri Orang, Negeri Madyan. Matanya memandang jauh ke depan, dan ia dapati sekumpulan orang tengah berkerumun ‘tuk memberi minum ternak mereka. Tiba-tiba saja Musa mengarahkan perhatiannya pada dua orang perempuan yang berdiri jauh dari kumpulan orang tersebut, sembari menahan hewan ternak keduanya agar jangan melaju kearah desakan-desakan kerumunan tersebut.
Kemudian Musa mendekati keduanya sembari berkata “Apakah Maksud Kalian berdua dengan berbuat begitu?…”(QS. Al-Qoshos: 23), kedua perempuan itu menjawab “Kami tidak bisa memberi minum ternak-ternak kami sebelum orang-orang itu memulangkan ternak mereka (setelah selesai dari memberi minumnya), sedangkan ayah kami adalah seorang yang telah lanjut usianya”. (QS. Al-Qoshos: 23) Seakan-akan jawaban dari keduanya menunjukkan kalau keberadaan mereka berdua di tengah desakan adalah perkara yang kurang pantas bagi wanita, oleh karena itu keduanya berdiri jauh dari kerumunan dan desak-desakan orang, sambil kemudian berkata “Ayah kami adalah seorang yang telah lanjut usia”, maksudnya, kalaulah tidak karena ayah kami sudah berumur, maka tentunya kami tidak akan berdiri di sini sekarang.
Maka kemudian Musa membantu keduanya dalam memberi minum ternak mereka berdua, setelah selesai, tanpa banyak kata, pulanglah kedua perempuan itu, tak ada obrolan sedikit pun antara musa dan keduanya, pun begitu pula musa tidak meminta upah dari keduanya. Mulailah Musa mencari tempat berteduh, setelah mendapatkannya, ia bernaung di bawah tempat teduh itu, dan tidak sedikit pun meminta-minta walaupun banyak orang yang lalu-lalang di hadapannya. Musa berdoa “Ya Allah aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku.(QS. Al-Qoshos: 24)
Beberapa saat kemudian, tanpa disangka-sangka datanglah kepada Musa salah satu dari kedua perempuan itu. Sambil berjalan dengan malu-malu dia berkata “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikanmu memberi minum ternak kami…”.(QS. Al-Qoshos: 25)
Kebaikan benar-benar datang kepada Musa tanpa harus menunggu berhari-hari, hitungannya hanya menit saja, tibalah pertolongan Allah kepadanya. Setelah Musa sampai ke rumah kedua perempuan itu, bertemulah Musa dengan Ayah keduanya, Sedangkan kedua perempuan tersebut berada di samping ayahnya. Ia (perempuan tersebut) melihat ada sebuah kesempatan baginya dan bagi saudarinya untuk istirahat dari lelah dan penatnya pekerjaan mengembala kambing, oleh karenanya salah seorang dari kedua perempuan berkata “…Wahai Ayah, jadikanlah ia sebagai pekerja kita, sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja pada kita adalah orang yang kuat dan dapat di percaya”.(QS. Al-Qoshos: 26) Keduanya telah menyaksikan sendiri kejujuran orang asing ini (Musa), kemaskulinan (kelaki-lakiannya), dan kebaikan akhlaqnya dengan tidak meminta upah sedikit pun sesaat setelah Musa membantu mereka berdua, oleh karenanya jadilah dalam pandangan mereka berdua Musa sebagai sebaik-baik pemuda.
Apa yang dirasakan kedua perempuan itu, dirasakan pula oleh ayah keduanya, memang benar, orang asing ini (Musa) selain butuh tempat berlindung, pun dapat diperbantukan untuk pekerjaannya menggembala kambing, dan pada saat yang sama pula, orang tua tersebut memiliki dua anak perempuan yang salah satu dari keduanya sudah dirasa cukup untuk menikah, dan juga agar keberadaan Musa di rumahnya tidak mengundang desas desus dan bisik-bisik tetangga, oleh karenanya, menikahkan salah satu dari keduanya dengan ketentuan bekerja beberapa tahun adalah solusi jitu dan pas. Berkatalah orang tua tersebut “Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang yang baik.(QS. Al-Qoshos: 27)
Musa menerima perjanjian itu, ia berkata “…Itu perjanjian antara aku dan engkau, yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku lagi, dan Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan”.(Al-Qoshos: 28)
Tinggallah Musa di negeri asing bersama seorang istri yang mendampinginya, Inilah takdir Allah bagi Nabi Musa AS dalam satu episode sejarah kehidupannya, Musa dan wanita-wanita berjasa dalam hidupnya, Ibunya, Kakak perempuannya, Istri Firaun, dan Istrinya yang solehah.
*******
Pelajaran yang bisa diambil dari satu episode dalam kehidupan Nabi Musa ini:
1. “Boleh jadi Kita tidak menginginkan sesuatu, padahal sesuatu itu ternyata baik bagi kita”. Ini adalah gambaran dari fase kehidupan Musa, kalaulah karena tidak karena sebab Musa memukul anak buah firaun, tidaklah mungkin ia kan meninggalkan Mesir secara langsung dan tiba-tiba. Sungguh ini adalah takdir Allah agar sempurna pembinaan Nabi Musa, dan persiapannya di kemudian hari tuk menghadapi kecongkakan firaun. Allah jauhkan dia dari kemewahan Istana firaun, dan kemudian menempatkannya di tengah lingkungan gurun yang udaranya belum tercemari, akhlak-akhlak penduduknya masih terjaga.
2. Andai Musa terus tinggal di Istana Firaun sampai ia mendapat perintah menghadapinya, maka itu akan menjadi hal yang cukup berat baginya, karena musa hidup dari suapan firaun, tinggal di istananya. Maka dengan mudah firaun akan mencelanya, dan menuduhnya tak tahu diuntung. Kehidupan Mandiri adalah cara tuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi, walau akhirnya firaun mengejeknya juga dengan cara itu, padahal musa sudah mandiri dan tidak sepenuhnya hidup dari suapan firaun, apalagi jika tidak demikian, tentunya ini akan menjadi aib tersendiri bagi Musa.
3. Ada kemiripan antara kisah Nabi Musa dan kisah Nabi Yusuf, pertama, Musa di lempar oleh ibunya ke sungai dengan harapan agar selamat dari cengkraman tangan jahat Firaun, adapun Yusuf, saudara-saudaranya lah yang melemparnya ke sumur karena kedengkian mereka, kedua, keduanya sama-sama hidup di lingkungan istana semasa kecil, namun dalam kisah Yusuf yang paling berperan terhadap pendidikannya dan pengembangan dirinya adalah raja dari istana yang ia tinggali sebagaimana dijelaskan di surat Yusuf ayat 21, adapun dalam kisah Musa yang berperan adalah Istri dari raja Firaun sebagaimana tersebut dalam surat Al-Qosos ayat 9.
Ketiga, keduanya tinggal dalam lingkungan keberhalaan. Pada zaman Nabi Yusuf keberhalaan dan kerusakan moral sudah mencapai puncaknya, pun begitu pula pada zaman Nabi Musa, namun walaupun demikian, Allah telah menjaga kehidupan keduanya dari keterlibatan dengan penyembahan berhala dan kerusakan moral yang merajalela.
Keempat, Setiap fase dari kehidupan dua Nabi ini selalu mengantarkan keduanya pada kondisi yang berbeda bahkan perubahan drastis amat sangat terlihat dari sejarah hidup keduanya. Yusuf hidup dengan nyaman di istana raja Mesir, kedekatan Yusuf dengannya layaknya seorang anak dengan ayahnya, semua kenikmatan hidup ia rasakan di dalamnya, pun begitu pula dengan Nabi Musa, dia termasuk anak angkat firaun, dibesarkan di istananya dan sudah barang tentu sempat mencicipi aneka kenikmatan hidup di dalamnya. Namun ternyata, keduanya mesti kehilangan semua kenikmatan hidup itu.
Kehidupan mereka berdua tiba-tiba saja berpindah menuju kesengsaraan, kerasnya hidup, ujian dan cobaan. Yusuf, dari kehidupannya yang penuh kenikmatan, tiba-tiba saja harus mendekam di balik jeruji penjara setelah lontaran tuduhan tak pantas ditujukan padanya oleh seorang perempuan, istri pembesar Mesir, Zulaikha. Adapun Musa, kehilangan semuanya sesaat setelah tindakannya yang berakibat pada terbunuhnya anak buah firaun.
Kelima, wanita memiliki peran dalam kehidupan keduanya, hanya saja dalam kisah Nabi Yusuf, peran tersebut berkebalikan dengan peran wanita dalam kehidupan Nabi Musa. Atas takdir Allah perempuan dalam kehidupan Nabi Yusuf menjadi sumber ujian dan cobaan baginya, adapun dalam kehidupan Nabi Musa, bermula dari Ibu, Saudara perempuan, Istri Firaun, sampai Istrinya, semuanya adalah Nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
4. Kisah Nabi dengan dua orang perempuan yang ia temui di negeri Madyan ini memberikan gambaran pada kita tentang Nilai-nilai Islam dan akhlak-akhlak yang semestinya dipegang teguh oleh muslimah di manapun dan kapan pun ia berada, beberapa di antaranya adalah:
• Semestinya bagi seorang wanita, ketika ia hendak meninggalkan rumahnya dan menuju tempat lain, baik terjun ke medan kerja, atau sekadar bepergian, berdua lebih baik dari pada sendiri. Kita lihat dalam Kisah tersebut, dua orang perempuan kakak beradik, keluar menuju medan kerja, walaupun boleh jadi orang tuanya yang sudah lanjut usia sangat membutuhkan salah satu dari keduanya untuk hanya sekadar mengambilkan minum, menyuapi makan atau yang lainnya, namun kita lihat bagaimana keduanya keluar bersama-sama agar dapat saling membantu satu sama lain, sehingga tidak membutuhkan bantuan dari orang asing, lebih khusus lagi bahwa karakter dasar pembentukan wanita yang tidak sekuat laki-laki menjadi sebab akan butuhnya seseorang yang menemani dan membantu dalam beberapa pekerjaannya.
• Masing-masing dari kedua perempuan dalam Kisah Musa ini layaknya kamera pengintai bagi yang lainnya, ketika yang satu bekerja, maka yang lain mengawasinya, agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari, karena keberadaan seorang wanita di tengah-tengah kerumunan orang, apalagi jika kerumunan orang tersebut didominasi oleh kaum Adam, adalah hal yang riskan baginya kalau-kalau terjadi hal-hal tercela yang tidak pantas dari orang asing yang ditemuinya.
• Kita lihat bagaimana keduanya tidak mau berdesak-desakan, dan ini dijelaskan oleh kata-kata mereka berdua “Kami tidak bisa memberi minum ternak-ternak kami sebelum orang-orang itu memulangkan ternak mereka (setelah selesai dari memberi minumnya)….”. Seperti telah dijelaskan, bahwa desak-desakan bagi seorang wanita adalah hal yang membuka celah terjadinya sesuatu yang tidak mengenakkan hati, kecuali jika berdesakan di tengah kerumunan sesama wanita, namun lebih utama dijauhi. Hal yang membuat saya miris adalah ketika kebanyakan mahasiswi kita di Kairo, ikut berdesak-desakan di Bus, karena memang di sini transportasi agak sulit, bukan karena kekurangan unit kendaraan/angkutan, namun karena padatnya populasi penduduk. Wanita berdiri di dekat pintu masuk bus sambil kakinya yang sebelah mengambang di udara akan Anda dapati di sini, dan yang berbuat seperti itu rata-rata mahasiswi Indonesia, oleh karena itu tingkat kriminal pemuda Mesir terhadap mahasiswi Indonesia cukup masuk catatan, pun begitu pula terhadap ras Melayu yang lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Singapore.
• Kedua perempuan dalam kisah Nabi Musa ini tidak keluar dengan bersolek dan berhias yang berlebihan, tidak pula berjalan tanpa adab dan rasa malu, melainkan seperti yang digambarkan dalam ayat “Berjalan dengan malu-malu”, seakan-akan rasa malu adalah jalan yang dilewatinya tuk sedikit mendekat menuju Musa.
5. Dari ayat yang berisi perjanjian Musa dan Orang tua, ayah kedua perempuan itu, kita dapati kecerdasan dan kebijakan orang tua tersebut, yakni keputusannya tuk menikahkan salah seorang anak perempuannya dengan Musa, karena memang dia pun membutuhkan seseorang tuk menggantikannya mengurus gembalaan, dan agar kedua anak perempuannya pun dapat istirahat dari lelahnya menggembala. Kalaulah Orang tua tersebut tidak mengambil keputusan menikahkan salah satu putrinya dengan Musa, maka beberapa kesulitan yang mungkin menimpanya adalah sebagai berikut:
• Orang asing ada di rumahnya, sedangkan dia memiliki dua putri, tentunya hal ini akan memancing desas desus yang mencoreng aib keluarga.
• Karena Musa adalah orang asing, boleh jadi ia akan meminta upahnya, karena itu memang haknya, dan ini pun akan membuatnya sulit ‘tuk memenuhi. Tapi karena Musa sudah menjadi menantunya, rasanya kurang pantas jika masih meminta upah terhadap mertuanya.
• Musa akan terus menjadi orang asing di rumahnya karena tidak terikat dengan ikatan apapun, namun ketika sang orang tua menikahkan dengan salah satu putrinya, maka keberadaannya di rumah itu adalah keberadaan yang sah lagi halal, yaitu sebagai seorang suami dari salah satu putri orang tua tersebut, kalau tidak demikian, apa statusnya ketika berkumpul dengan dua orang perempuan yang asing baginya???
6. Tidak seorang Nabi pun melainkan ia pernah menggembala Kambing, Nabi Muhammad, Musa, Isa, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa akhlaq yang didapatkan dari hasil menggembala kambing ini, di antaranya:
• Sabar: Pekerjaan penggembala adalah pekerjaan dari matahari terbit hingga terbenam, karena kelambanan hewan ternak dalam mengunyah makanannya, maka sabar adalah sebuah tuntutan akhlaq yang mau tidak mau mesti dipenuhi oleh penggembala.
• Tawadhu (Rendah Hati): Ciri khas penggembala hewan ternak (kambing, domba, dll) adalah pelayanannya terhadap hewan tersebut, mulai dari mengurusi kelahirannya, penjagaannya yang boleh jadi menuntutnya ‘tuk tidur di dekat hewan-hewan tersebut, dan bahkan sesekali terkena kencingnya. Ketika pekerjaan ini terus berlanjut dan berulang-ulang, hal itu akan semakin menjauhkannya dari besar kepala atau sombong.
• Keberanian (Syaja’ah): Ciri khas lainnya dari pekerjaan menggembala hewan ternak ini adalah bahaya yang kerap kali mengancam dari binatang buas sebangsa serigala yang setiap waktu dapat memangsa hewan ternaknya. Maka seorang penggembala harus memiliki keberanian lebih ‘tuk menghadang hewan buas ini.
• Kasih sayang dan Belas kasih: Tuntutan pekerjaan penggembala kambing adalah, mengobati hewan ternaknya ketika sakit, atau terluka karena gigitan hewan buas. Semua ini membutuhkan kasih sayang dan belas kasih terhadap hewan, memperlakukannya sebagaimana perlakuannya terhadap manusia. Siapa saja yang mengasihi hewan dan berbuat lembut padanya, sudah barang tentu akan memperlakukan manusia dengan sikap yang lebih lembut dan penuh kasih sayang.
• Cinta pekerjaan hasil keringat sendiri: Diriwayatkan Bukhari dari Miqdad R.A. dari Rasulullah saw, Beliau berkata, “Tidak ada makanan yang paling baik bagi seseorang selain makanan yang ia dapatkan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud A.S. makan dari hasil kerja tangannya sendiri” (HR. Muslim). Tidak diragukan lagi bahwa dengan bersandar pada usaha halal ‘kan membuat seseorang meraih kebebasan sempurna dan berkuasa untuk terang-terangan dalam melantangkan kebenaran.
Wallohu ‘alam bis shawab
Cairo, 29 Juni 2010

MUKZIJAT BERWUDHU

I. DASAR HUKUM DAN KEUTAMAAN WUDHU MENURUT SYARI’AT
A. Pengertian Wudhu
Menurut syara’ : membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dengsn nist, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki, serta menyapu kepala.
B. Wudhu Menurut Hukum Islam
1. Al Qur’an Al Karim
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al- Maidah : 6 )
2. Al- Sunnah
“ Tidak diterima shalat orang yang berhadats sampai ia berwudhu “ (Sabda Rasulullah)
“ Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci dan tidak pula sedekah dari hasil penipuan” (Sabda Rasulullah diriwatkan dari Ibnu Umar, Shahih Muslim)
3. Al-Ijma’
Telah sepakat kaum muslimin dengan keyakinan yang teguh sampai sekarang atas pensyari’atan wudhu yang merupakan tuntunan Rasulullah SAW dan bersifat dharuriyah.
C. Hukum Wudhu
1. Fardhu
a. Mau melaksanakan shalat dalam keadaan berhadats.
b. Ketika hendak memegang mushaf Al-Qur’an
2. Wajib
Melaksanakan thawaf
3. Sunnah/Mandud/Mustajab
a. Sebelum berdzikir dan berdoa
b. Sebelum tidur
c. Setiap kali berhadats
d. Setiap kali akan melaksanakan shalat
e. Setelah membawa jenazah
f. Sehabis muntah
g. Setelah makan makanan yang dipanggang/dibakar
h. Hendak makan dalam keadaan junub
i. Ketika hendak mengulang jima’
j. Ketika mau tidur dalam keadaan junub
k. Ketika marah
l. Hendak membaca dan muthala’ah
m. Beberapa pekerjaan baik
n. Sesudah melakukan kesalahan
o. Setelah gelak tawa di luar shalat karena salah satu bentuk hadats suara
p. Ketika hendak menyentuh kitab-kitab syariat
q. Wudhu untuk taqarrub, wudhu ketika takut oleh gelombang laut, dan wudhu ketika masuk ke dalam suatu kerajaan atau kaum
r. Sesudah dibekam, sariawan, mengantuk, tidur sambil duduk, makan daging kambing, ziarah kubur, dan ragu berhadats.
4. Makruh
Ketika mengulang wudhu sebelum menunaikan shalat dengan wudhu yang pertama
5. Mubah
Untuk kebersihan dan kesegaran
6. Mamnu’/Haram
Ketika wudhu dengan air rampasan dan anak yatim.
D. Kayfiyat Wudhu
1. Rukun/Fardhu Wudhu
a. Niat
b. Membasuh wajah
c. Membasuh kedua tangan sampai siku
d. Menyapu kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Terus menerus (muwaalat)
g. Tertib
2. Sunnat Wudhu
a. Membaca “ basmalah” pada permulaan wudhu
b. Sebelumnya membasuh dua telapak tangan sampai pada pergelangan
c. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung
d. Menyapu seluruh kepala
e. Menyapu kedua telinga luar dan dalam
f. Menyilang-nyilangi jari kedua tangan dengan berpanca dan menyilang-nyilangi jari kaki dengan kelingking tangan kiri.
g. Sebelumnya bersiwak (menggosok gigi)
h. Menyela-nyela jenggot
i. Tiga-tiga kali basuhan
j. Mendahulukan yang kanan
k. Efisiensi penggunaan air
l. Membasuh melewatibatas minimal anggota wudhu
m. Berdoa sebelum wudhu
n. Berdoa setelah wudhu
o. Shalat dua rakaat setelah berwudhu
3. Adab Kayfiyat Wudhu
a. Menghadap kiblat
b. Wudhu sambil duduk di tempat yang lebih tinggi dari dataran pijakan kaki
c. Dianjurkan berwudhu ditempat yang bersih dan layak untuk bersuci, makruh hukumnya ketika berwudhu di tempat bernajis
d. Tidak sambil berbicara karena hal itu dapat memalingkan perhatian doa
e. Tidak minta bantuan
f. Mengerak-gerakkan cincin yang sempit
g. Berkumur dan istinsyaq dengan tangan kanan karena kemuliaannya dan membuang ingus dengan tangan kiri karena kehinaannya
h. Wudhu sebelum masuk waktu
i. Dilarang mengipas-ngipaskan tangan menurut syariat pendapat yang paling sahih dari kalangan Sayafi’iyah dan Hanabilah
j. Efisiensi penggunaan air
k. Meletakkan tempat air yang terbuka di sebelah kanan untuk lebih mempermudah pengambilan air
l. Bersyahadat dan berdoa setelah berwudhu
4. Syarat Wudhu
Syarat wajib wudhu :
a. Berakal
b. Baligh
c. Muslim
d. Mampu menggunakan air yang suci dan cukup
e. Sedang berhadats kecil
f. Tidak sedang haid
g. Tidak sedang nifas
h. Ketika waktu untuk mengerjakan ibadah sudah datang.
5. Pembatal Wudhu
a. Segala sesuatu yang keluar dari dubur dan Qubul
b. Melahirkan
c. Tidur lelap
d. Muntah
e. Hilang akal
f. Bersentuhan kulit pria dan wanita tanpa penghalang
g. Menyentuh kemaluan, qubul atau dubur
h. Tertawa dalam shalat
i. Makan daging unta
j. Memandikan mayat
k. Ragu berhadats atau tidak
l. Sesuatu yang mewajibkan mandi.
E. Keutamaan Wudhu
1. Menjadikan wajah putih cemerlang dari atsar wudhu
“ Sesungguhnya umatku kelak di hari kiamat akan datang berbondong-bondong dalam keadaan putih cemerlang (bercahaya) karena bekas air wudhu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)

2. Penghapus dosa-dosa yang telah lalu
“ Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua rakaat dengan khusu’ maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
3. Penghapus dosa antara waktu shalat
“Seorang muslim yang berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ia lakukan antara shalat itu dengan shalat berikutnya” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
4. Penghapus dosa sepanjang hayat
“ seorang muslim yang kedatangan shalat fardu, lalu menyempurnakan wudhunya, kekhusu’annya, dan ruku’nya niscaya hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya yang telah lau selama dia tidak melakukan dosa-dosa besar. Hal itu terjadi terus sepanjang waktu” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
5. Salah satu kunci masuk syurga
“ Seseorang muslim yang berwudhu dengan sempurna kemudian melaksanakan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahhya (kepada Allah), maka wajib baginya masuk surga” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Uqbah bin Amir r.a., Shahih Muslim)
6. Penggugur dosa bersamaan dengan mengalirnya air
“Bila seorang hamba muslim atau hamba mukmin berwudhu, tatkala dia membasuh mukanya, keluarlah semua kesalahannya bersama tetesan air yang terakhir yang bisa dia lihat dengan matanya. Demikian pula tatkala ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah semua kesalahannya yang diperbuat dengan tangannya dari tangannya bersama air atau tetesan air yang terakhir. Demikian pula tatkala dia membasuh kedua kakinya, maka kelurlah semua kesalahannya yang diperbuat dengan kakinya bersama air atau tetesan air yang terakhir hingga bersihlah dosa-dosanya setelah dia selesai berwudhu” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)
7. Pintu pengeluaran kotoran/dosa
“ Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya” ( Sabda Rasulullah diriwayatkan Utsman r.a., Shahih Muslim)
8. Pengangkat derajat
“ Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang menyebabkan Allah menghapus kesalahan dan mengangkat derajad ?” Para sahabat menjawab “Mau, ya Rasulullah” Beliau menjawab “ Wudhu yang sempurna untuk membersihkan kotoran, memperbanyak langkah ke mesjid dan menunggu sholat berikutnya sehabis melakukan shalat. Karena sesungguhnya menunggu shalat seperti itu termasuk berjaga-jaga dalam berjihad di jalan Allah” (Sabda Rasulullah diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Shahih Muslim)
II. WUDHU DALAM PERSPEKTIF ILMU AKUPUNTUR
Dalam ilmu patologi dan etologi ada yang dinamakan somatopsikis (penyakit fisik yang disebabkan oleh kejiwaan) dan ada pula psikosomatis (penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh penyakit fisik). Keduanya bisa terjadi bolak balik karena saling mempengaruhi. Oleh karena itu, apabila seseorang sehat fisiknyabisa mempengaruhi terhadap kesehatan rohaninya, atau seseorang yang sehat rohaninya dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya, demikian sebaliknya.
1. Dimensi holistik air wudhu
- Ketika menjelang wafat, Nabi SAW demam. Beliau menggunakan air untuk mengobati penyakitnya, seraya bersabda, “ Siramkan air kepadaku dari tujuh qirbah yang belum dilepas ikatannya, mudah-mudahan aku bisa memberikan pesan kepada orang banyak”
- Apabila seseorang dalam kondisi sindrom dingin maka alangkah baiknya menggunakan air hangat, dan sebaliknya.
- Kelainan emosi yang melampaui batas, misalnya sedih, mudah marah dan mudah takut, menunjukkan gejala fungsi hati tidak normal. misalnya pada orang penderita darah tinggi yang menimbulkan mudah marah, dalam ilmu akupuntur diterangkan akibat adanya api hati yang sangat besar.
- Syariat Islam memberikan salah satu solusi kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual (SQ) untuk memadamkan berbagai api emosi tersebut, yaitu dengan air wudhu.
2. Dimensi holistik interval dan frekuensi waktu wudhu
Wudhu bisa menjadi sarana Cooling Down (menurunkan temperatur) dalam setiap jangka waktu aktivitas yang memunculkan eskalasi stress. karena air itu bersifat Yin, ia dapat menyeimbangkan kembali, baik fisik maupun jiwa yang sedang memuncak karena aktifitas dan ketegangan yang bersifat Yang. diperkuat efek terapisnya dengan akupresur (sistem pijatan) pada anggota wudhu, misalnya saja dalam kasus penyakit susah tidur dab palpitasi, hampir pada setiap anggota wudhu terdapat sejumlah titik akupuntur yang berindikasi terhadap kedua penyakit tersebut.
3. Dimensi Holistik kayfiyat wudhu
a. Menggosik gigi (bersiwak)
Islam mensyariatkan menggosok gigi/bersiwak agar semua sisa makanan yang bersifat lengket karena reaksi kimiawi yang menyebabkan terjadi pembusukan oleh mikroorganisme terangkat, karena hal ini tidak bisa dilakukan hanya dengan cara berkumur-kumur.
b. Niat
Niat berkaitan dengan kepatuhan dan ketundukan megerjakan amalan atas perintah Allah dan tuntutan Rasun-Nya. Kemudian ketundukan hati akan menimbulkan keikhlasan yang akan berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan jiwa seseorang.
c. Mencuci dua telapak tangan sampai pergelangan sambil membaca basmalah.
Pada telapak tangan terdapat titik-titik akupuntur pokok dan titik-titik sentra refleks. Maka ketika membasuh dengan menggosok-gosok kedua telapak tangan, selain membersihkan dari kotoran, juga memberikan efek terapi, antara lain akan membuat segarnya kepala dan pikiran. Hal ini merupakan awal yang baik untuk melanjutkan kayfiyatwudhu. Pencerahan fikiran akan berdampak positif kepada kesehatan mental dan emosional.
4. Madhmadha, istinsyaq, dan istintsar
Madhmadha (berkumur-kumur) secara jasmani memberikan kesehatan pada rongga mulut dari kotoran-kotoran sisa-sia makanan dan minuman, serta sisa-sisa metabolisme. Kemudian secara rohani, karena satu fungsi lidah untuk berkomunikasi, jangankan berkomunikasi dengan Allah sebagai Pencipta lidah ini, berkomunikasi dengan manusia juga akan terasa tidak percaya diri atau risih apabila mulut dalam keadaan tidak bersih.
Sedangkan istinsyaq dan istinsyar meberikan kesehatan jasmani diantaranya membersihkan jalan masuknya udara. Udara yang mengandung oksigen dibawa sampai ke alveoli dan bergabung dengan darah, selanjutnya didistribusikan ke seluruh sel tubuh kita yang berjumlah milyaran sebagai bahan oksidasi.
5. Membasuh wajah
Dengan melaksanakan wudhu, sejumlah titik akupuntur dan meridian mendapat rangsangan melalui ghasala (membasuh dan meggosok), maka akan memberikan sejumlah indikasi penyucian wajah dari kotoran dan penyakit. Bersamaan dengan menetesnya air wudhu yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan sebagai pengabdian kepada Allah SWT, maghfirahNya menyucikan dosa-dosa. Dengan wudhu, menjadi bersih dan sehat lahir dan batin.
6. Membasuh kedua tangan sampai siku
Indikasinya antara lain untuk tuberkolusis, pleuritis, pnemonia, dipnu, bronkhitis, nyeri spasmodik siku, hemoptisis, tonsilitis, kaku dan nyeri lengan atas, migren, neuralgia trigeminal, paralisis fasialis, common cold, bronkhitis, asma, lock jaw, kaku kuduk, tendivaginitis bagian radial nadi, retensi urine, pergelangan tangan lemah, nyeri dan pembengkakan teggorokan, badan panas tanpa peluh, pergelangan nadi lemah, nyeri daerah puting susu, faringitis, tendovaginitis, bagian radial nadi, retensi urine, jari telunjuk pegal, epitaksis, sakit gigi rahang bawah, nyeri dan pembengkakan punggung tangan berikut jari-jarinya, sakit kepala daerah kening, amenore, prolonged labour, nyri perut, konstipasi, disentri, peradangan rongga mulut, nyeri bahu dan lengan atas, borborikmi, parotitis, enteritis akut, gastroenteritis akut dengan muntah-muntah dan diare, agina pektoris, skizofrenia, tremor tangan, parestesia, afasia akut, neurastenia dengan insomnia dan pelupa, histeri, afasia pada penderita apopleksia dengan lidah kaku karena hosteria, penyakit-penyakit karena fire of the heart seperti ; mata merah, tenggorokan kering, nyeri dan bengkak, pendarahan uterus, hematuria dengan nyeri di uretra, pelupa, palpitasi kordis, pruritus vulvae, epilepsi, miokarditis, histeri, pembengkakan ketiak, hiccup, hematuria dan nyeri pada uretra, pendarahan otak, ketakutan waktu malam,dan sebagainya.
7. Menyapu kepala dan telinga
Indikasinya antara lain untuk, sakit di kening, nyeri mata, banyak keluar air mata, migren, sakit kepala, epilepsi, pusing, penyumbatan hidung, penglihatan kabur, epistaksis, sakit pada ubun-ubun (verteks), sinusitis, rhinitis, glaukoma, tinitus, mania afasia, rahang terkancing, parotitis, tuli, paralisis fasialis, nyeri mastoid, hiperemia dan bengkak saluran telinga luar, sukar mengunyah, katarak, sakit gigi, sakit gusi, afasia neuralgia n trigeminus, afonia, afasia pada apopleksia akibat lidah kaku, skizoprenia, mania, penyakit panas, kaku kuduk, kelainan mental tipe mania, diare kronis, prolapsus rekti, prolapsus uteri, keratitis, sindrom meniere.
8. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Indikasinya antara lain ; untuk sakit kepala, pusing, edema dari muka dan kepala, pembengkakan perut, konstipasi, diare akut atau kronis, pegal dan gangguan pergerakan tungkai, salah urat dalam pergelangan kaki, paralis fasialis, muntah-muntah, distensi abdomen, paralis infatilis, edema badan, borborikmi, nyeri perut, nyeri punggung kaki, sakit gigi ( yang disebabkan oleh fire of the stomach atau heat in the stomach), tonsilitis, epistaksis, distensi abdomen, bengkak dorsum pedis atau pegal, edema muka, paralis fasialis, nighmare, maniahisteri, sinkope yang tiba-tiba, susah bernafas, susah membuka mulut, haid yang berlebihan, pendarahan uteri, enteritis akut dan kronik, gout, penyakit panas tanpa keringat, dan endometiris.
9. Berdo’a setelah berwudhu
Doa akan memberikan motivasi untuk melakukan sesuatu. Doa akan memberikan ketentraman jiwa seiring dengan kepasrahan dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT. Doa adalah obat mujarab penolak penyakit serta bencana.
10. Takhlil
Takhlil artinya menyilang-nyilangi jari kedua tangan dengan cara berpanca dan menyilang-menyilangi jari kaki dengan kelingking tangan kiri. Di antara sela-sela jari tangan maupun kaki terdapat satu titik istimewa, keseluruhannya terdapat 16 titik akupuntur dari keempat anggota gerak tersebut. Berdasarkan riset para pakar, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bioenergi guna membangun homeostatis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang mempunyai banyak manfaat seperti, migren, sakit gigi, tangan lengan merah dan bengkak, jari-jemari kaku dan sebagainya.
11. Menyela-nyela jenggot
Dilakukan ketika membasuh wajah. Salah satu hikmahnya untuk memelihara kesehatan kulit sekaligus jenggot itu sendiri. Indikasinya antara lain : trismus, parotitis paralisis fasialis dengan mulut miring, sakit gigi, neuralgia pada muka, trismus pada histeri, pembengkakan gusi, mania, pembengkakan muka, hipersalivasi pasca apopleksia, pembengkakan hipoglosus, afonia, faringritis, disfagia, lidah kaku dan sebagainya.
12. Tiga-tiga kali basuhan dan menggosok-gosok
Dalam membasuh setiap anggota wudhu dengan tiga-tiga kali, dari dimensi ilmu akupuntur sangat signifikan. Pertama, basuhan tiga kali akan lebih membersihkan anggota wudhu dari kotoran dibandingkan dengan hanya satu kali atau dua kali basuhan. Kedua, stimulasi nervus ending (syaraf perifur/ujung-ujung syaraf yang terdapat di daerah kulit) akan lebih intensif.
13. Efisiensi penggunaan air
Syariat Islam menganjurkan untuk berprilaku hemat, jangan boros atau berlbih-lebihan.demikian halnay dengan berwudhu, disyariatkan untuk hemat dalam penggunan air.
14. Melebihkan basuhan
Melebihkan basuhan dan gosokan pada anggota wudhu salah satu upaya menyempurnakan wudhu. Dari sisi ilmu akupuntur sangat bermanfaat, karena ketika melebihkan basuhan tersebut terdapat titik-titik lain yang terstimulasi.
“ Celaka dan di ancam neraka tumit-tumit (yang tidak dibasuh)” (Sabda Rasulullah, Bukhari).
15. Tartib, mulawat dan al-tayamun
Tartib akan memancarkan keserasian dan keamanan dalam segala aspek kehidupan.
16. Shalat dua rakaat
Beberapa gerakan shalat yang berkaitan dengan kesehatan :
- Takbiratul ihram : memberikan aliran darah dari pembuluh darah balik yang terdapat di lengan untuk di isi ke mata, telinga, mulut, dan otak keseimbangan.
- Bersedekap : menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah yang ditelapak tangan atas akan mengembang, begitu takbir untuk ruku’ darah yang telah dicuci di telapak akan langsung disemprotkan dengan kecepatan tinggi mengisi kembali pembuluh darah yang ada di mata, telinga, dan seluruh bagian otak.
- Ruku’ : membuka dan merawat syaraf kecerdasab, membebaskan dari sakit pinggang, sakit ginjal,rematik ruas tulang belakang, mengaktifkan energi penyembuhan, merawat syaraf mata, telinga, wajah, hidung, dan tenggorokan, serta membuang energi negatif dari pikiran, perasaan, pencernaan, dan keperkasaan.
- I’tidal
Darah langsung turun dari kepala ke arah bawah menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya, sehingga dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna untuk mencegah terjadinya pingsan yang mendadak.
- Sujud
Pembuluh darah nadi balik dikunci di pangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirka kembali ke jantung dan dipompa ke kepala.
- Duduk di antara dua sujud dan tasyahud awal
Dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan sayraf keseimbangan tubuh, menjaga kelenturan syaraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis sampai ke ujung kaki. Kelenturan syaraf keperkasaan dapat mencegah diabetes, sulit buang air kecil, prostat, dan hernia.
- Duduk tasyahud akhir
Membuang energi negatif dari sistem keperkasaan/reproduksi, mengobati kolesterol, mencegah dan mengobati rematik ruas jari kaki, membuang sampah biolistrik dari sistem jantung, sistem ginjal, sistem pencernaan, sistem emosional, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Salam
Menjaga kelenturan urat leher, mencegah urat leher kering, kaku dan kista/benjolan.

26.11.09

Selamat Idul Adha 1430 H

Daging (qurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada ALLAH, tetapi yang sampai kepada-NYA adalah ketakwaan kamu. (QS. Al-Hajj ayat 37)

“Saudaraku se-Indonesia. Selamat merayakan Idul Adha bersama keluarga tercinta. Mohon maaf atas segala khilaf. Rayakan kemenangan dengan kesyukuran. Taqobalallahu minna wa minkum.”

24.11.09

Aku Rindu

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan
apalagi pengisi waktu luang
Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi penguatan, bukan sekedar pelengkap
pengisi program yang dipaksakan
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi
kecurigaan
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan
hujatan
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi perekat ukhuwah bukan su'udzon atau
menjatuhkan
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da'wah ini
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebangsaan
Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah
kelalaian
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak ikuti dauroh dengan
ongkos ngepas dan peta tak jelas
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam
buta sepulang tabligh dakwah di desa sebelah (ow...ini bukan buat akhwat)
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis,
buku catatan dan Qur'an terjemahan ditambah sedikit hafalan
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo
Aku rindu zaman ketika tengah malam hp berbunyi karena ada sms untuk mendapat
berita kumpul subuh harinya
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos ngepas untuk makan esok hari
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan
patungan mengumpulkan dana apa adanya

Aku rindu zaman itu,
Aku rindu....
Ya ALLAH,
Jangan Kau buang kenikmatan berda'wah dari hati-hati kami
Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama
Jangan Kau cabut nikmatnya ukhuwah dalam jama'ah kami.....

9.11.09

Untuk kita renungkan

GEMPA TERKINI

Tanggal 09-Nov-09
Waktu 03:41:46 WITA
Lokasi 8.24 LS - 118.65 BT
Kekuatan 6.7 SR
Kedalaman 25 Km
Lokasi 28 km BaratLaut RABA-NTB

Sesuai waktu dan kekuatan gempa
Surat==> 3_QS Ali Imran:6-7 (6_Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana 7_Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari tawilnya padahal tidak ada yang mengetahui tawilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat. semua itu dari sisi Rabb kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal

Surat==> 41_QS Fushshilat:6-7 (6_Katakan bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya. Dan kecelakaaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya 7_(yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.

Surat==> 46_QS Al Ahqaaf:6-7 (6_Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan mereka itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka 7_Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran itu datang kepada mereka:ini adalah sihir yang nyata

5.11.09

Sejenak tajuk Ramadhan

Mari kita sambut bulan Ramadhan yang penuh berkah mulai bulan Sya'ban ini. Kita persiapkan diri kita baik fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.

Mempersiapkan rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran fiqhus-syiyam kita, yaitu fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran. Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban ini. Dan di bulan Sya'ban ini juga ada malam nisfu sya'ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya'ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan Sys'ban semoga bisa kita baca dan amalkan:
Dari Aisyah r.a. beliau berkata:"Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban". (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:"Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan".
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah s.a.w. menjawab:"Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (h.r. Abu Dawud dan Nasa'i).
Dari A'isyah: "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya. Wallahu a'lam

Lebih awal lebih bagus

Idul Fitri hari Kebahagiaan dan Kemenangan
Ied-ud-Fithr terdiri dari dua kata, yaitu ied yang artinya hari raya, dari asal kata 'ayada yg artinya kembali. Dikatakan ied karena pada hari itu Allah s.w.t mengembalikan kegembiraan dan rasa suka cita kepada hambaNya. Ada yang mengatakan disebut ied karena pada hari itu kembalinya kebaikan-kebaikan dari Allah kepada hamba, pda hari itu seorang hamba kembali dalam keadaan suci karena telah bertaubat kepada Allah dan telah meminta maaf kepada sesamanya.
Kata kedua fithr yang artinya fitrah, kesucian dan kebersihan jiwa. Ini karena pada hari itu seorang hamba merayakan kebersihannya dari noda-noda dosa karena beribadah dan bartubat secara intensif selama sebulan penuh. Maka ada yang menyebut hari idul fitri sebagai hari kemenangan karena kita berhasil mengalahkan hawa nafsu kita selama sebulan penuh.
Tidak hanya itu, hari Idul Fitri juga menandai hari-hari besejarah. Wahab bin Manbah meriwayatkan: "Allah menciptakan sorga pada hari Ideul Fitri, menanam pohon keuntungan (thuuba) pda hari itu dan Allah memilih Jibril sebagai pembawa wahyu juga pada hari itu juga".

Idul Fitri dalam al-Qur'an
Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-A'la (14-15)
قد أفلح من تزكى * وذكر اسم ربه فصلى *
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. "
Qatadah dan Ata' mengatakan yang dimaksud dengan membersihkan diri dalam ayat ini adalah mengeluarkan zakat fitrah. Abu Said al-Khudri berkata: yang dimaksud dengan "ingat nama Tuhannya" adalah dengan mengumandangkan takbir pada hari Idul Fitri dan bersembahyang maksudnya sholat Ied".
Fadlilah Idul Fitri
Banyak fadlilah dan keutamaan yang diturunkan Allah s.w.t. pada hari idul fitri. Dari Anas bin Malik Rasulullah s.a.w. bersabda " Pada malam Idul Fitri Allah membayarkan pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan, lalu Allah memerintahkan kepada malaikat-malaikatNya di pagi hari itu agar turun ke bumi, mereka berdiri di ujung-ujung jalan dan pintu-pintu masuk perkampungan seraya menyerukan kepada mahluk di bumi ini dengan suara lantang yang didengarkan oleh semua mahluk bumi kecuali manusia dan jin : wahai umat Muhammad kelaurlah kepada Tuhanmu Yang Maha Besar, Menerima hal kecil, Membalas dengan kebesaran, Memaafkan dosa besar. Ketika mereka mulai berduyun-duyun ke masjid-masjid dan mendirikan sholat dan berdoa, maka Allah tidak mendengar permintaan mereka kecuali mengabulkan hajatnya, memberi permintaannya dan mengampui dosa-dosanya. Lalu mereka keluar dari masjid dalam keadaan diampuni oleh Allah".
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa malam Idul Fitri disebut malam pemberian hadiah, pada malam itu Allah berseru kepada malaikatnya: "Aku bersaksi wahai malaikatku bahwa Aku telah memberikan pahala puasa hamba-hambaKu, pahala sholat-sholat mereka. Aku limpahkan kepada mereka ridal dan ampunanKu. Kemudian Allah berfirman "Wahai hamba-hambaku, demi keagungan dan kemuliayaanKu, apapun yang kalian minta untuk hari akhirmu pasti akan Kukabulkan, apapun yang kalian minta untuk dunia kalian pasti akan Kuikutkan, Aku akan tutupi kekuranganmu sejauh engkau mengingatKu, keluarlah dengan ampunan dan ridlaKu".

Sebelum Idul Fitri Tiba

Sebelum Idul Fitri datang ada baiknya kita persiapkan hal-hal yang selayaknya kita persiapkan untuk hari mulia itu. Kita perhatikan persiapan-persiapan itu mulai dari yang wajib lalu yang sunnah. Pertama yang harus kita kerjakan menjelang hari Iedul Fitri adalah membayar Zakat Fitrah. Zakat Fitrah waktunya adalah mulai mata hari terbenam malam Ied hingga mulai didirikan sholat Ied. Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar mengeluarkan zakat fitrah sebelum masyarakat keluar untuk menjalankan sholat Ied" (H.R. Jamaah). Hadist Ibnu Abbas menegaskan bahwa "Barangsiapa mengeluarkan Zakat Fitrah sebelum sholat Ied maka itu merupakan Zakat Fitrah yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat Ied maka itu seperti sedekah biasa" (H.R. Abud Dawud).

Amalan-amalan lain yang disunnahkan menjelang Idul Fitri adalah sbb:
1.Memperbanyak membaca takbir pada malam Iedul Fitri. Itu merupakan ibadah yang kita lakukan untuk meninggalkan Ramadhan dan untuk menyambut kedatangan ‘Idulfitri. Oleh sebab itu, disunatkan kepada kita mengucapkan takbir dengan mengangkat suara, bermula waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sholat ied. Firman Allah Ta‘ala:
... ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون
Maksudnya : “Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah diberikan”.( Surah Al-Baqarah : 185)
2.Menghidupkan malam Idul Fitri dengan memperbanyak beribadah kepada Allah, baik itu dzikir, sholat atau membaca al-Qur'an. Melantunkan kalimat takbir juga merupakan ibadah yang dianjurkan pada malam Idul Fitri. Dalam sebuah hadist riwayat Udah bin Shamit Rasulullah bersabda :"Barang siapa menghidupkan malam Ied dengan beribadah kepada Allah, niscaya hatinya tidak akan mati di hari dimana hati-hati manusia telah mait" (H.R. Thabrani).
3.Mandi, memakai wangi-wangian, memakai pakaian yang terbaik, memendekkan kuku yang panjang dan menghilangkan bau badan.
4.Bagi makmum disunnahkan agar datang ke masjid atau tempat sholat Ied dengan berjalan kaki dan berangkat pagi-pagi setelah sholat Subuh. Sedangkan bagi imam disunnahkan mengakhirkan kedatangannya ke masjid hingga menjelang sholat.
5.Disunnahkan sarapan pagi dengan bilangan kurma ganjil sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Ied. (H.R. Bukhari)
6.Menunjukkan rasa gembira dan bahagia kepada semua orang yang ditemui serta bersikap dermawan lebih dari hari-hari biasa.
7.Disunnah berangkat dan pulang dari masjid melalui jalan yang berbeda untuk syiar agama.

Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah mu'akkadah menurut Syafi'iyah dan Malikiyah. Sedangkan menurut Hanbali hukumnya Fardlu Kifayah dan menurut Hanafiyah hukumnya Wajib.
Waktu Sholat Ied adalah setelah matahari terbit setinggi tombak hingga waktu tengah hari. Jadi waktu sholat Ied sama dengan wakatu sholat Dhuha.
Tempat dilaksanakan sholat Ied menurut mayoritas ulama adalah di lapangan luar kota kecuali kota Makkah dimana sholat Ied lebih utama dilaksanakan di Masjidil Haram. Mayoritas ulama juga berpendapat bahwa sholat Ied di masjid dengan tanpa sebab seperti hujan, hukumnya makruh. (Sesuai hadist Abu Dawud dll.). Hanya ulama Syafi'iyah yang mengatakan bahwa sholat Ied di masjid lebih utama dalam segala kondisi, dengan alasan dan dalil bahwa masjid merupakan tempat yang lebih mulia dari tempat apapun, terkecuali bila masjid sempit sehingga tidak menampung semua jamaah, maka disunnahkan di lapangan.

Perbedaan Waktu Pelaksanaan
Saat ini terjadi fenomena perbedaan hari pelaksanaan Iedul Fitri karena perbedaan metodologi penentuan hilal. Umat Islam dipersilahkan mengikuti mana yang diyakini benar. Mengikuti keputusan pemerintah juga merupakan langkah yang bijak untuk menjawab keragu-raguan dan kebingungan.
Para ulama, imam-imam masjid dan da’i publik selayaknya memberikan penjelasan kepada masyarakat awam tentang fenomena perbedaan metodologi dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk wawasan tentang rukyah dan hisab serta landasan metodologisnya. Ini akan membantu memperluas wawasan masyarakat terhadap masalah perbedaan dan khilafiyah yang wajar terjadi dalam pemahaman agama, sehingga tidak mengarah kepada ketegangan antar umat Islam.
Bagi yang melaksanakan Iedul Fitri lebih dulu, sebaiknya tidak perlu menyalahkan yang belum iedul fitri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang tidak sehat, seperti sengaja makan dan minum di depan yang masih puasa demi tujuan provokatif.
Masyarakat hendaknya diberi kebebasan dalam memilih masjid untuk sholat Ied. Apabila seseorang ikut Idul Fitri hari ini, padahal masjid di dekat rumahnya melaksanakan sholat Idul Fitri besok, maka ia cukup buka puasa diam-diam di rumah dan besoknya bisa ikut berjamaah Idul Fitri bersama masyarakat sekitarnya. Ini seperti orang yang melihat hilal sendirian tanpa dua orang saksi sehingga pendapatnya tidak dijadikan pijakan oleh pemerintah.
Mengenai masalah hukum keharaman puasa pada hari Idul Fitri, selayaknya dikembalikan kepada keyakinan masing-masing dalam menentukan hari Idul Fitri dan dikembalikan kepada Allah. Allah maha adil dalam menghukumi amalan hambanya. Tidak perlu membahas siapa yang dosa dan siapa yang menanggung dosa. Semua kita kembalikan kepada Allah yang maha bijaksana.
Fenomena perbedaan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri selayaknya kita angkat sebagai wahana mengembangkan toleransi di antara umat Islam maupun antar umat beragama. Fenomena ini jangan dijadikan pemicu perpecahan umat Islam, namun layaknya dijadikan tauladan bagi kehidupan beragama yang ragam namun tetap menjunjung kebersamaan dan persatuan.
Slilaturrahmi dan saling meminta maaf
Kebersihan jiwa yang tercipta oleh ibadah puasa kita selama sebulan penuh akan lebih sempurna kalau dipoles dengan pembershihan diri dari hak-hak orang lain. Dosa kita kepada Allah telah kita tebus dengan ibadah dan taubat selama sebulan penuh, kini saatnya dosa-dosa kita kepada teman dan saudara kita juga kita hapuskan dengan saling meminta maaf dan saling mendoakan. Dalam sebuah hadist riwayat Salman al-Farisi Rasulullah menyatakan :"Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan" (H.R. Thabrani).
Pada hari Idul Fitri ini juga saatnya mempererat tali silaturrahmi yang sudah terjalin dan menyambung tali silaturrahmi yang terputus. Saling mengunjungi saudara dan sahabat merupakan cara untuk meningkatkan tali silaturrahmi tersebut. Mungkin di luar hari raya kita enggan untuk berkunjung ke teman atau sahabat kita karena tidak ada alasan yang tepat, maka di hari Iedul Fitri ini kita manfaatkan untuk seling berkunjung.
Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir batin
Semoga Amal Ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah Yang Maha Agung.

31.8.09

Ramadhan

Allah memegang jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati diwaktu tidurnya, maka ia tahanlah jiwa yang telah ia tetapkan kematiannya dan dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu ditentukan. sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (QS Azzumar ;42)

Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah) dan memohon ampun di waktu sahur (QS Ali 'Imran;17)

15.8.09

Rahasia tidur dan sholat tahajjud

Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para saintis Barat seperti Dr Ray Meddis, seorang profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA JAM .

Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian saintis Barat yaitu cukup selama TIGA JAM.

Kita merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (Atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik

Menurut kajian ahli pengobatan Barat, Sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk syurga karena ibadah malamnya dan kurang tidur malam.

Firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud : "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." ( Surah az-Zariat ayat 15-18 )

Rasulullah S.A.W. telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :

1. Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan solat Isya' sebelum tidur.
3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah S.A.W.
5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.

Cara bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkene penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut pendapat seorang doktor dari China - Dr Huang Guoxiong dari Badan Pengobatan Lioning.


PENDAPAT AHLI SASTRA BARAT

Ada juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: " The woods are lovely, dark and deep but I have promises to keep and miles to go before I sleep." Maksudnya " Taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum saya tidur."
"The heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night." - Longfellow Maksudnya " Pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang lain sedang nyenyak tidur." Ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.


RAHASIA SHOLAT TAHAJUD

Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang sholat tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur.

Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan.Bahkan pernah waktu di sekolah,ada temen yang nanya ke guru agama,”Bu kalau melaksanakan sholat tahajud apa kita nantiunya nggak masuk nagin?”( he..he...pertanyaan bodoh bukan?)

Sesungguhnya Sholat tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain .
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfera bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfera bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.

Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat.Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada - kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku' dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, peha, kaki bagian bawah dan otto-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk - pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.

Ketika kita memberi salam , kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.

"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Surah al-Isra' 17: 79)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." ( Surah az-Zariat ayat 15-18 )

Sebelumnya saya mohon maaf ,saya memposting tulisan ini bukan berarti saya sudah berhasil melaksanakannya dengan sempurna.Tapi saya berharap ,semoga tulisan ini bisa menginspirasi atau memotivasi kita untuk bisa hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya .sayapun saat ini sedang berjuang dan berusaha melawan segala kemalasan untuk mengaplikasinak tulisan ini.Dari dulu saya pingin sekali bisa tidur hanya 3 jam sehari tapi sampai saat ini belum mampu, masih mencoba dan mencoba….

Hari raya idul fitri

Idul Fitri hari Kebahagiaan dan Kemenangan
Ied-ud-Fithr terdiri dari dua kata, yaitu ied yang artinya hari raya, dari asal kata 'ayada yg artinya kembali. Dikatakan ied karena pada hari itu Allah s.w.t mengembalikan kegembiraan dan rasa suka cita kepada hambaNya. Ada yang mengatakan disebut ied karena pada hari itu kembalinya kebaikan-kebaikan dari Allah kepada hamba, pda hari itu seorang hamba kembali dalam keadaan suci karena telah bertaubat kepada Allah dan telah meminta maaf kepada sesamanya.
Kata kedua fithr yang artinya fitrah, kesucian dan kebersihan jiwa. Ini karena pada hari itu seorang hamba merayakan kebersihannya dari noda-noda dosa karena beribadah dan bartubat secara intensif selama sebulan penuh. Maka ada yang menyebut hari idul fitri sebagai hari kemenangan karena kita berhasil mengalahkan hawa nafsu kita selama sebulan penuh.
Tidak hanya itu, hari Idul Fitri juga menandai hari-hari besejarah. Wahab bin Manbah meriwayatkan: "Allah menciptakan sorga pada hari Ideul Fitri, menanam pohon keuntungan (thuuba) pda hari itu dan Allah memilih Jibril sebagai pembawa wahyu juga pada hari itu juga".

Idul Fitri dalam al-Qur'an
Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-A'la (14-15)
قد أفلح من تزكى * وذكر اسم ربه فصلى *
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. "
Qatadah dan Ata' mengatakan yang dimaksud dengan membersihkan diri dalam ayat ini adalah mengeluarkan zakat fitrah. Abu Said al-Khudri berkata: yang dimaksud dengan "ingat nama Tuhannya" adalah dengan mengumandangkan takbir pada hari Idul Fitri dan bersembahyang maksudnya sholat Ied".
Fadlilah Idul Fitri
Banyak fadlilah dan keutamaan yang diturunkan Allah s.w.t. pada hari idul fitri. Dari Anas bin Malik Rasulullah s.a.w. bersabda " Pada malam Idul Fitri Allah membayarkan pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan, lalu Allah memerintahkan kepada malaikat-malaikatNya di pagi hari itu agar turun ke bumi, mereka berdiri di ujung-ujung jalan dan pintu-pintu masuk perkampungan seraya menyerukan kepada mahluk di bumi ini dengan suara lantang yang didengarkan oleh semua mahluk bumi kecuali manusia dan jin : wahai umat Muhammad kelaurlah kepada Tuhanmu Yang Maha Besar, Menerima hal kecil, Membalas dengan kebesaran, Memaafkan dosa besar. Ketika mereka mulai berduyun-duyun ke masjid-masjid dan mendirikan sholat dan berdoa, maka Allah tidak mendengar permintaan mereka kecuali mengabulkan hajatnya, memberi permintaannya dan mengampui dosa-dosanya. Lalu mereka keluar dari masjid dalam keadaan diampuni oleh Allah".
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa malam Idul Fitri disebut malam pemberian hadiah, pada malam itu Allah berseru kepada malaikatnya: "Aku bersaksi wahai malaikatku bahwa Aku telah memberikan pahala puasa hamba-hambaKu, pahala sholat-sholat mereka. Aku limpahkan kepada mereka ridal dan ampunanKu. Kemudian Allah berfirman "Wahai hamba-hambaku, demi keagungan dan kemuliayaanKu, apapun yang kalian minta untuk hari akhirmu pasti akan Kukabulkan, apapun yang kalian minta untuk dunia kalian pasti akan Kuikutkan, Aku akan tutupi kekuranganmu sejauh engkau mengingatKu, keluarlah dengan ampunan dan ridlaKu".

Sebelum Idul Fitri Tiba

Sebelum Idul Fitri datang ada baiknya kita persiapkan hal-hal yang selayaknya kita persiapkan untuk hari mulia itu. Kita perhatikan persiapan-persiapan itu mulai dari yang wajib lalu yang sunnah. Pertama yang harus kita kerjakan menjelang hari Iedul Fitri adalah membayar Zakat Fitrah. Zakat Fitrah waktunya adalah mulai mata hari terbenam malam Ied hingga mulai didirikan sholat Ied. Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar mengeluarkan zakat fitrah sebelum masyarakat keluar untuk menjalankan sholat Ied" (H.R. Jamaah). Hadist Ibnu Abbas menegaskan bahwa "Barangsiapa mengeluarkan Zakat Fitrah sebelum sholat Ied maka itu merupakan Zakat Fitrah yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat Ied maka itu seperti sedekah biasa" (H.R. Abud Dawud).

Amalan-amalan lain yang disunnahkan menjelang Idul Fitri adalah sbb:
1.Memperbanyak membaca takbir pada malam Iedul Fitri. Itu merupakan ibadah yang kita lakukan untuk meninggalkan Ramadhan dan untuk menyambut kedatangan ‘Idulfitri. Oleh sebab itu, disunatkan kepada kita mengucapkan takbir dengan mengangkat suara, bermula waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sholat ied. Firman Allah Ta‘ala:
... ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون
Maksudnya : “Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur (atas nikmat-nikmat yang telah diberikan”.( Surah Al-Baqarah : 185)
2.Menghidupkan malam Idul Fitri dengan memperbanyak beribadah kepada Allah, baik itu dzikir, sholat atau membaca al-Qur'an. Melantunkan kalimat takbir juga merupakan ibadah yang dianjurkan pada malam Idul Fitri. Dalam sebuah hadist riwayat Udah bin Shamit Rasulullah bersabda :"Barang siapa menghidupkan malam Ied dengan beribadah kepada Allah, niscaya hatinya tidak akan mati di hari dimana hati-hati manusia telah mait" (H.R. Thabrani).
3.Mandi, memakai wangi-wangian, memakai pakaian yang terbaik, memendekkan kuku yang panjang dan menghilangkan bau badan.
4.Bagi makmum disunnahkan agar datang ke masjid atau tempat sholat Ied dengan berjalan kaki dan berangkat pagi-pagi setelah sholat Subuh. Sedangkan bagi imam disunnahkan mengakhirkan kedatangannya ke masjid hingga menjelang sholat.
5.Disunnahkan sarapan pagi dengan bilangan kurma ganjil sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Ied. (H.R. Bukhari)
6.Menunjukkan rasa gembira dan bahagia kepada semua orang yang ditemui serta bersikap dermawan lebih dari hari-hari biasa.
7.Disunnah berangkat dan pulang dari masjid melalui jalan yang berbeda untuk syiar agama.

Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah mu'akkadah menurut Syafi'iyah dan Malikiyah. Sedangkan menurut Hanbali hukumnya Fardlu Kifayah dan menurut Hanafiyah hukumnya Wajib.
Waktu Sholat Ied adalah setelah matahari terbit setinggi tombak hingga waktu tengah hari. Jadi waktu sholat Ied sama dengan wakatu sholat Dhuha.
Tempat dilaksanakan sholat Ied menurut mayoritas ulama adalah di lapangan luar kota kecuali kota Makkah dimana sholat Ied lebih utama dilaksanakan di Masjidil Haram. Mayoritas ulama juga berpendapat bahwa sholat Ied di masjid dengan tanpa sebab seperti hujan, hukumnya makruh. (Sesuai hadist Abu Dawud dll.). Hanya ulama Syafi'iyah yang mengatakan bahwa sholat Ied di masjid lebih utama dalam segala kondisi, dengan alasan dan dalil bahwa masjid merupakan tempat yang lebih mulia dari tempat apapun, terkecuali bila masjid sempit sehingga tidak menampung semua jamaah, maka disunnahkan di lapangan.

Perbedaan Waktu Pelaksanaan
Saat ini terjadi fenomena perbedaan hari pelaksanaan Iedul Fitri karena perbedaan metodologi penentuan hilal. Umat Islam dipersilahkan mengikuti mana yang diyakini benar. Mengikuti keputusan pemerintah juga merupakan langkah yang bijak untuk menjawab keragu-raguan dan kebingungan.
Para ulama, imam-imam masjid dan da’i publik selayaknya memberikan penjelasan kepada masyarakat awam tentang fenomena perbedaan metodologi dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk wawasan tentang rukyah dan hisab serta landasan metodologisnya. Ini akan membantu memperluas wawasan masyarakat terhadap masalah perbedaan dan khilafiyah yang wajar terjadi dalam pemahaman agama, sehingga tidak mengarah kepada ketegangan antar umat Islam.
Bagi yang melaksanakan Iedul Fitri lebih dulu, sebaiknya tidak perlu menyalahkan yang belum iedul fitri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang tidak sehat, seperti sengaja makan dan minum di depan yang masih puasa demi tujuan provokatif.
Masyarakat hendaknya diberi kebebasan dalam memilih masjid untuk sholat Ied. Apabila seseorang ikut Idul Fitri hari ini, padahal masjid di dekat rumahnya melaksanakan sholat Idul Fitri besok, maka ia cukup buka puasa diam-diam di rumah dan besoknya bisa ikut berjamaah Idul Fitri bersama masyarakat sekitarnya. Ini seperti orang yang melihat hilal sendirian tanpa dua orang saksi sehingga pendapatnya tidak dijadikan pijakan oleh pemerintah.
Mengenai masalah hukum keharaman puasa pada hari Idul Fitri, selayaknya dikembalikan kepada keyakinan masing-masing dalam menentukan hari Idul Fitri dan dikembalikan kepada Allah. Allah maha adil dalam menghukumi amalan hambanya. Tidak perlu membahas siapa yang dosa dan siapa yang menanggung dosa. Semua kita kembalikan kepada Allah yang maha bijaksana.
Fenomena perbedaan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri selayaknya kita angkat sebagai wahana mengembangkan toleransi di antara umat Islam maupun antar umat beragama. Fenomena ini jangan dijadikan pemicu perpecahan umat Islam, namun layaknya dijadikan tauladan bagi kehidupan beragama yang ragam namun tetap menjunjung kebersamaan dan persatuan.
Slilaturrahmi dan saling meminta maaf
Kebersihan jiwa yang tercipta oleh ibadah puasa kita selama sebulan penuh akan lebih sempurna kalau dipoles dengan pembershihan diri dari hak-hak orang lain. Dosa kita kepada Allah telah kita tebus dengan ibadah dan taubat selama sebulan penuh, kini saatnya dosa-dosa kita kepada teman dan saudara kita juga kita hapuskan dengan saling meminta maaf dan saling mendoakan. Dalam sebuah hadist riwayat Salman al-Farisi Rasulullah menyatakan :"Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan" (H.R. Thabrani).
Pada hari Idul Fitri ini juga saatnya mempererat tali silaturrahmi yang sudah terjalin dan menyambung tali silaturrahmi yang terputus. Saling mengunjungi saudara dan sahabat merupakan cara untuk meningkatkan tali silaturrahmi tersebut. Mungkin di luar hari raya kita enggan untuk berkunjung ke teman atau sahabat kita karena tidak ada alasan yang tepat, maka di hari Iedul Fitri ini kita manfaatkan untuk seling berkunjung.
Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir batin
Semoga Amal Ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah Yang Maha Agung.